Sabtu, 21 Agustus 2010

Seratus Hari Untuk Selamanya

Seratus hari. Kalau dengar kata seratus, pasti dipikiran kita terbayang sesuatu yang besar atau panjang. Padahal seratus hari itu hanya tiga bulan lebih delapan hari. Kalau udah dihitung dari bulannya, baru deh terasa singkat. Seratus hari sebenarnya bukan waktu yang panjang dan juga bukan waktu yang singkat. seratus hari, kita berasa ngejalaninnya selama satu tahun. Lebay? Ga juga. seperti yang aku dan coro ku tercinta jalani. kalau ngedengar cerita-cerita selama kami bersama, kamu bakalan ngerti, kenapa aku bilang seratus hari itu bagaikan satu tahun.

Semua cerita ada deh, dari cerita romantic, sampai cerita terkonyol sejagad. Mungkin ga semuanya bisa di sharing, karena ada beberapa cerita(banyak sih sebenarnya) yang hanya boleh diketahui oleh kami berdua dan tentu saja Tuhan.

Ga semua yang kami jalani itu manis. Kadang juga kami ngerasain pahit. Berantem, ngambek, egois, semuanya udah kami rasain. Seperti di video game, kalau kita berhasil ngelewatin tantangan, kita bakalan naik level. Begitu juga dengan hubungan kami. Banyak banget tantangan yang kami hadapi. Dan mudah-mudahan hukum video game juga berlaku di hubungan kami. Jadi bisa dibilang kami bukan newbie lagi. Kami udah lebih kuat dibandingakan dengan kami di tiga bulan yang lalu.

Mungkin kami yang sekarang, ga se-hot kami yang dulu. Ini bukan mau kami. Ini bukan karena kami bosan satu sama lain. Tapi keadaan yang memaksa. Kesibukan ku menyita waktuku untuknya. Mungkin kami ga bisa sering-sering jalan naik mobil, karena orang tuaku juga udah jarang keluar kota. dan yang lebih parahnya, ayahku memilih untuk kembali kerja di kota ini. sepertinya ini tantangan yang diberikan oleh takdir. Mungkin takdir ingin melihat sejauh mana kita bisa bertahan dengan kondisi seperti ini. tapi aku yakin kita bisa ngelewatin semua ini.

Status kita sekarang mungkin bisa dibilang semi-backstreet. Kenapa semi? Karena orang tua kita masing-masing mengetahui hubungan kita, tapi kita belum dikasih lampu hijau. Menurutku sih wajar aja. Soalnya kita masih terlalu muda untuk merajut hubungan yang serius. Dan jarang banget ada anak muda slenge’an kayak kita yang mau merajut sebuah hubungan yang serius. Kedua orang tua kita hanya ga mau kita terluka. Jadi wajar aja mereka gitu. Aku sih ga masalah sayang, aku harap kamu juga gitu, dan bisa ngertiin situasi kita.

Bentar lagi kamu bakalan mulai kuliah. Sepertinya ini salah satu tantangan yang harus kita lewati. Mudah-mudahan setelah kamu kuliah, rasa kamu ke aku ga bakalan berubah ataupun berkurang. Mungkin kalau baca kalimatku ini, kamu bakal mikir kalau aku ga pecaya sama kamu. Tapi cobalah kamu berfikir sedikit realistis sayang. Aku percaya kalau kamu sangat mencintaiku dan kamu juga ga mau mencari lelaki lain selain aku. Tapi apakah hal ini tetap berlaku bila suatu hari nanti kamu bertemu dengan seorang lelaki yang lebih baik dari aku, dan dia dapat mencuri hatimu? Dan aku juga ga mau hal ini terjadi. Jadi aku harap kamu ga bakalan berubah walaupun kamu ntar kuliah dan mulai bergaul di lingkungan baru.

Selain itu, aku takut kita bakalan punya dunia masing-masing. Kamu sibuk sama dunia kamu, aku juga sibuk sama dunia aku. Aku ga mau itu terjadi. Mudah-mudahan ga gitu ya sayang. Kita tetap jaga komunikasi ya sayang. Cuma itu cara satu-satunya supaya kita ga sibuk dengan dunia masing-masing dan akhirnya melupakan satu sama lain. Aku percaya, kita bisa bertahan dengan kondisi yang kayak gini.

Jujur, aku sangat merindukan 3 bulan yang lalu. bulan pertama kita. terlalu banyak kenangan indah disana yang membuat aku ingin kembali kesana. Tapi, seperti yang kamu katakan pada ku, lebih baik pergi ke lima tahun yang akan datang, dimana kita sudah menikah, dibandingkan pergi ke bulan pertama kita jadian. Dan dalam hal ini kamu berfikir dewasa dibandingkan aku sayang. Aku juga ingin pergi ke lima tahun yang akan datang, dimana kita sudah menikah. Aku bisa ngejaga kamu siang dan malam. Kalau kamu sakit aku bisa ada disamping kamu. Ga kayak sekarang, kamu sakit aja aku ga tau mau berbuat apa selain nyemangatin kamu. Kalau aja ada pintu ajaib doraemon, aku mau pinjem deh untuk pergi ke kamar kamu. Nemenin kamu tidur setiap malam, ngejagain kamu kalau kamu sakit, nemenin kamu kalau kamu kesepian, pokoknya ngelakuin apa aja supaya ada senyum di wajah kamu.

Aku cinta kamu coroku. Ngomong-ngomong, panggilan sayang kita udah banyak banget ya sayangku, ada ulat,tetsu,unyu,gendut,jelek,coro,curut. Dan yang terbaru adalah Mojo Jojo T_T Dasar pasangan labil. Hehehehe

Back to topic, aku cinta kamu coroku,unyuku,ndutku,ulatku…. Aku mau lima tahun lagi kita udah nikah. Aku mau hubungan kita selamanya. Aku mau jadi tetsu kamu untuk selamanya, aku mau jadi unyu kamu untuk selamanya, aku mau jadi jeleknya kamu untuk selamanya, dan aku mau jadi curut kamu untuk selamanya. Aku ga bakalan lelah mencintai kamu sayang. Kita udah seratus hari. Dan kita udah banyak melukis kisah. Jangan pernah lelah melukis kisah kita bersama ya sayang. Seratus hari belum ada apa-apanya dibandingkan dengan lima tahun. Happy 100 days honey.. Aku cinta kamu.. muaacch

Tidak ada komentar:

Posting Komentar