Sabtu, 06 November 2010

Hidup itu KERAS

Waaah, udah lama banget ga nulis blog. Lebih tepatnya ga update blog ini, karena selama ini gue nulis di rizkyanandapratama.blogspot.com . blog baru gue, yang gue buat untuk kepentingan kuliah gue, karena dosen mata kuliah sistem informasi manajemen yang gue ambil, nyuruh posting setiap tugas yang dia suruh melalui blog. Bagus juga sih ide dia, jadi bisa lebih menghemat kertas dan bisa mencegah global warming. Jadi, ya di blog gue yang itu, isinya Cuma seputaran mata kuliah sistem informasi manajemen.

Lama juga ya gue ga nulis tentang kabar terbaru dari gue. Gue baca postingan-postingan terakhir gue, masih tentang cinta yang gue tulis pas gue dimabuk asmara stadium 4 hehehe. Walaupun gue sekarang masih jalan sama si coro busuk sama nadhira, tapi ya perasaan gue ke dia udah berkembang lebih dewasa dari sebelumnya. Ga terlalu menye-menye kayak lagu melayu lagi. *peace ro*

Banyak banget yang mau gue tulis. Tapi, pada saat gue dapat ide untuk nulis, gue kebentur masalah yang sangat rumit. Gue ga punya koneksi internet pribadi kayak dulu lagi T_T. kalau dulu, koneksi internet gue lancar, sekarang mah kaga. Karena duit yang gue alokasikan untuk membeli pulsa internetan, harus gue relakan untuk kepentingan pacaran. Sebuah konsekuensi yang harus diambil kalau kita sedang membangun sebuah hubungan dengan lawan jenis.

Well, cukup deh cerita tentang cinta cintaan. Sekarang kita lanjut lagi dengan hal yang lainnya.

Dua hari yang lalu (tanggal 4 november 2010), akhirnya gue dapat gaji pertama gue! Senang banget rasanya, udah punya penghasilan sendiri. Walaupun ga seberapa, tapi gue puas, karena itu hasil keringat gue sendiri. Ga sia sia perjuangan gue selama ini hehe.

Tapi, bokap nyokap gue masih ngeremehin gue. Mereka bilang “cape-cape kerja kok Cuma dapet dikit?”. Sedih banget gue di komentarin gitu. Mereka kayak ga ngehargain hasil keringat gue. Gue jadi keingat pertanyaan yang dilemparkan oleh salah satu dosen gue, “kalian pilih yang mana, kerja 80% penghasilan 20%, atau kerja 20% penghasilan 80% ?” hampir seluruh isi kelas,termasuk gue, milih pilihan yang kedua. Yaitu kerja 20% dan penghasilan 80%. Menurut si dosen, pilihan yang kedua itu ga masuk akal. Mana ada pekerjaan di dunia ini yang kerjanya dikit, tapi penghasilannya besar. Dari kejadian itu, gue bisa ngambil kesimpulan kalau orang-orang disekitar gue rata-rata bermental kapitalis. Mereka hanya mau kerja sedikit, sedangkan hasilnya banyak. Padahal untuk menghasilkan sesuatu, kita harus mengerjakan banyak hal. bokap nyokap gue sepertinya juga termasuk yang berpaham kapitalis seperti ini. mungkin ini pengaruh ilmu yang mereka dapat di perguruan tinggi, secara bokap nyokap gue sama sama lulusan fakultas ekonomi dan bergelar sarjana ekonomi. Gue sebagai mahasiswa ekonomi juga mengakui hampir semua ilmu yang diajarkan di fakultas gue mengandung unsur kapitalis.

Semalam (tanggal 5 november 2010), gue terlibat pembicaraan yang dapat digolongkan sebagai sesi tukar pikiran bersama teman kampus gue. Dia udah termasuk mahasiswa yang mapan, karena dia udah bisa menghasilkan penghasilan yang lumayan untuk ukuran mahasiswa. Dan dia juga udah memiliki jabatan di salah satu lembaga bimbingan belajar di tempat gue. Intinya karir dia beberapa langkah lebih jauh daripada karir gue.

Dulu gue ngerasa kalau tempat gue kerja terlalu menindas anak baru. Tapi, dari hasil tukar pikiran dengan temen gue itu, pikiran gue sedikit lebih terbuka. Gue mendapatkan inti, kalau mau kerja itu ga gampang, dan dari “penempahan” yang dilakukan di tempat kerja gue, ataupun di tempat kerja lainnya, merupakan sebuah penggambaran bahwa hidup ini keras. Kalau selama ini, gue masih bergantung sama orang tua, apa yang gue mau gue tinggal minta, tapi gara-gara gue udah kerja gue bisa tau kalau hidup itu ga semudah kita meminta pada orang tua kita. Jadi, penindasan yang selama ini gue rasa di tempat kerja gue, menurut gue adalah hal yang wajar. Karena itu bagian dari pembentukan mental gue sebagai public speaker. Mungkin, gue ngerasa tersiksa karna gue selama ini terbiasa hidup manja, dan begitu gue di tindas, gue langsung ngerasa gondok sendiri.

Ngomongin soal kerja banyak hasil dikit, pacar gue bilang kalau moto kerja banyak hasil dikit ga berlaku untuk anggota DPR. Kata doi, para anggota DPR itu hanya bisa tidur di ruang rapat, dan menerima gaji yang banyak. Memang sih kenyataan yang kita lihat seperti itu. Tapi gue mencoba berfikir out of the box. Coba kita semua pikir, berapa modal dan usaha yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin menjadi anggota DPR? Ga dikit modal dan usaha yang diperlukan. Mereka harus menurunkan harga diri mereka serendah-rendahnya untuk bisa kepilih dengan cara memasang foto mereka di pinggir-pinggir jalan. Selain itu, biaya untuk kampanye ga bisa dibilang dikit. Dan kalau kita masih ingat, pada pemilihan umum terakhir, banyak orang yang setres bahkan gila, karena gagal menjadi anggota DPR. Kalau udah kena gangguan jiwa, berarti masa depan dia udah hancur, dan nasib keluarga dia menjadi ga jelas. Kalau kita hitung-hitung, banyak banget yang dipertaruhkan oleh seseorang yang ingin menjadi seorang anggota DPR yang hanya memiliki masa jabatan selama 5 tahun. Harga diri, harta benda, keluarga, masa depan, semua dipertaruhkan bagi seseorang yang ingin menjadi anggota DPR. Kalau taruhan yang mereka lakukan itu dibandingkan dengan penghasilan yang mereka peroleh selama 5 tahun mereka menjabat sebagai wakil rakyat, mungkin bisa dibilang ga sebanding.

Gue sadar sekarang, ga ada sesuatu yang dengan mudahnya kita dapatkan di dunia ini. gue sekarang udah mulai berhenti berfikir kalau segala sesuatu yang gue inginkan bisa dengan mudah gue minta sama orang tua gue. Dan yang pasti, sekarang gue mau lebih berusaha untuk jadi lebih baik, dan tentunya menambah pundi-pundi gue dengan cara bekerja lebih keras. Memang sih, untuk bekerja lebih keras kita harus mengorbankan banyak hal. Tapi, kalau ga mau gitu, jangan harap kita bakalan dapat hasil yang banyak. Jangan Cuma mikirin hasil, tapi juga mikirin proses untuk mendapatkan hasil itu. Berhentilah memikirkan hasil! Selalu ingat, kerja 80% dan hasil 20%.